Rabu, 03 Desember 2014

sejarawan indonesia dan dunia serta karnyanya




Abduh, Muhammad. (Ketua Tim, dkk.), Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Sulawesi Selatan (Jakarta: Dep.Dikbud, dir. Sej. dan Nilai Tradisional, Inventarisasi dan dok. Sej. Nasional, 1991/1982).
https://i.ytimg.com/vi/Qf8a8kVYvl4/mqdefault.jpg
Pada awal abad ke-20 semua kerajaan di Sulawesi Selatan bangkit melawan usaha perang pasifikasi yang dilancarkan oleh Hindia Belanda. Perlawanan berakhir 1917. Pergerakan nasional yang berkembang di pulau Jawa pengaruhnya sampai pula di Sulawesi Selatan.

Abdullah, Taufik. Lahir 3 Januari 1936 di Bukittinggi, Sumatra Barat. Ia memperoleh sarjana dalam bidang sejarah dari Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta (1962), lalu ia melanjutkan ke Cornell University, Amerika Serikat dan memperoleh Ph.D dalam bidang Sejarah Asia Tenggara (1970) dengan disertasi “Schools and Politic: The Kaum Muda Movement in West Sumatera, 1927-1933” (1971). Ia peneliti Ahli Peneliti Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI); Guru besar sejarah UGM, Yogyakarta; ia pernah menjadi Ketua LIPI (2000-2002); Ketua umum Himpunan Untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS); sejak (1996-2003) menjadi Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI). https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSuE2BxmXO9wQklAV9I412k9MBV2ahpGrJyXnvEJA3af2ozphUq6Q

Plato

Plato 1Filosof Yunani kuno Plato tak pelak lagi cikal bakal filosof politik Barat dan sekaligus dedengkot pemikiran etika dan metafisika mereka. Pendapat-pendapatnya di bidang ini sudah terbaca luas lebih dari 2300 tahun. Tak pelak lagi, Plato berkedudukan bagai bapak moyangnya pemikir Barat,
Plato dilahirkan dari kalangan famili Athena kenamaan sekitar tahun 427 SM. Di masa remaja dia berkenalan dengan filosof kesohor Socrates yang jadi guru sekaligus sahabatnya. Tahun 399 SM, tatkala Socrates berumur tujuh puluh tahun, dia diseret ke pengadilan dengan tuduhan tak berdasar berbuat brengsek dan merusak akhlak angkatan muda Athena. Socrates dikutuk, dihukum mati. Pelaksanaan hukum mati Socrates –yang disebut Plato “orang terbijaksana, terjujur, terbaik dari semua manusia yang saya pernah kenal”– membikin Plato benci kepada pemerintahan demokratis.

 

AristotelesAristoteles

Nyaris tak terbantahkan, Aristoteles seorang filosof dan ilmuwan terbesar dalam dunia masa lampau. Dia memelopori penyelidikan ihwal logika, memperkaya hampir tiap cabang falsafah dan memberi sumbangsih tak terperikan besarnya terhadap ilmu pengetahuan.
Banyak ide-ide Aristoteles kini sudah ketinggalan jaman. Tetapi yang paling penting dari apa yang pernah dilakukan Aristoteles adalah pendekatan rasional yang senantiasa melandasi karyanya. Tercermin dalam tulisantulisan Aristoteles sikapnya bahwa tiap segi kehidupan manusia atau masyarakat selalu terbuka untuk obyek pemikiran dan analisa. Pendapat Aristoteles, alam semesta tidaklah dikendalikan oleh serba kebetulan, oleh magi, oleh keinginan tak terjajaki kehendak dewa yang terduga, melainkan tingkah laku alam semesta itu tunduk pada hukum-hukum rasional. Kepercayaan ini menurut Aristoteles diperlukan bagi manusia untuk mempertanyakan tiap aspek dunia alamiah secara sistematis dan kita mesti memanfaatkan baik pengamatan empiris dan alasan-alasan yang logis sebelum mengambil keputusan. Rangkaian sikap-sikap ini –yang bertolak belakang dengan tradisi, takhyul dan mistik– telah mempengaruhi secara mendalam peradaban Eropa.

Neils BohrNeils Bohr

Babi, kodok, trenggiling, manusia, semuanya punya bapak, resmi atau tidak resmi. Begitu juga teori struktur atom pun punya bapak. Dia itu Niels Henrik David Bohr yang lahir tahun 1885 di Kopenhagen. Di tahun 1911 dia raih gelar doktor fisika dari Universitas Copenhagen. Tak lama sesudah itu dia pergi ke Cambridge, Inggris. Di situ dia belajar di bawah asuhan J.J. Thompson, ilmuwan kenamaan yang menemukan elektron. Hanya dalam beberapa bulan sesudah itu Bohr pindah lagi ke Manchester, belajar pada Ernest Rutherford yang beberapa tahun sebelumnya menemukan nucleus (bagian inti) atom. Adalah Rutherford ini yang menegaskan (berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya) bahwa atom umumnya kosong, dengan bagian pokok yang berat pada tengahnya dan elektron di bagian luarnya. Tak lama sesudah itu Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang baru serta radikal tentang struktur atom.

Mahavira

MahaviraMahavira (yang artinya “pahlawan besar”) adalah nama yang biasa digunakan kaum Jain untuk Vardhamana, tokoh utama pengembang agama mereka.
Vardhamana dilahirkan sekitar tahun 599 SM di India sebelah timur laut, di daerah yang sama dengan Gautama Buddha dilahirkan walaupun segenerasi lebih dulu. Anehnya, peri kehidupan kedua orang itu banyak persamaannya yang menarik. Vardhamana anak terkecil seorang pemuka, dan seperti juga Gautama dibesarkan dalam gelimang kemewahan. Di umur tiga puluh tahun, dia jauhkan kekayaan, familinya (dia punya istri dan seorang anak perempuan), meninggalkan lingkungannya yang nyaman, dan memutuskan mencari kebenaran dan kepuasan spirituil.



Meng-Tse

Meng-TseFilosof Cina Meng-Tse (Mencius) adalah pengganti Kong Hu-Cu. Ajaran-ajarannya, seperti apa yang dibentangkan dalam buku Book of Mencius, sangat dihargai di Tiongkok selama berabad-abad. Dia sering dijuluki “The Second Sage,” manusia bijak kedua, yaitu kebijakannya jatuh nomor dua sesudah Kong Hu-Cu yang berjangka selisih dengannya sekitar 2000 tahun.
Meng-Tse dilahirkan sekitar tahun 371 SM di negeri kecil Tsou, yang kini berada di provinsi Shantung. Masa ia dilahirkan, babak akhir dinasti Chou, disebut oleh orang Cina dengan julukan “Masa perang antar negeri,” berhubung Cina secara politis waktu itu terpecah belah. Meng-Tse, meskipun dia berada di belakang tradisi Kong Hu-Cu dan senantiasa jadi pendukung gigih teori-teori dan gagasan Kong Hu-Cu, akhimya dihormati selaku cerdik pandai dan filosof atas daya kreasi dan karya pikirnya sendiri.

Adam, Asvi Warman.
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRLLBDuaHO3p4N5ho6coNHDA0WBLTr_NQbKHuQM1zduxN7tJES_oA Lahir 8 Oktober 1954 di Bukittinggi. Menempuh pendidikan Sarjana (muda) sastra Perancis di UGM Yogyakarta tahun 1977, dan sarjana sastra Perancis di Universitas Indonesia (UI) tahun 1980. Ahli Peneliti Utama pada Pusat Penelitian Politik LIPI ini pernah bekerja sebagai wartawan di majalah Sportif  sebelum masuk LIPI tahun 1983. Taun 1984 belajar pada EHESS (Ecole des Hautes Etudes on Sciences Sociales) Paris sampai tahun 1990. Antara tahun 1984-1986 ia menjadi lektor bahasa dan sastra Indonesia pada Institut National des Langues et Civilations Orientales, Universite de la Sorbonne Nouvelle, Paris III. Lulus doktor sejarah dari EHESS tahun 1990 dengan disertasi tentang hubungan   Hindia Belanda dengan Indochina pada era kolonial “Les Relations Centre les Indes Neederlandaises et l’Indochine 1870-1914 di bawah bimbingan Prof. Denys Lombard.
Agung, Ida Anak Agung Gde.
http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/uploaded_files/jpg/cabinet_personnel/normal/anak_agung_PYO.jpg Lahir 24 Juli 1921 di Gianyar, Bali Selatan. Setelah menyelesaikan Sekolah Rendah Belanda di Klungkung, Bali, ia melanjutkan ke HBS di Malang, selesai tahun 1939. Lalu ia belajar di Sekolah Tinggi Hukum (Rechts hogesschool) di Jakarta, dan lulus Sarjana Muda Hukum pada 30 Oktober 1941; Sempat terputus kuliahnya saat pendudukan Jepang, kemudian ia melanjutkan kembali dan menempuh ujian doktoral lengkap pada 2 November 1950. Pada zaman setelah kemerdekaan ia pernah menjadi Menteri Dalam negeri pada kabinet Nadjamuddin Daeng Malawa dan kabinet Hatta; menjadi dubes di berbagai negeri; sempat dipenjara bersama Syahrir dan roem di madiun oleh Sukarno   tahun 1959; tahun 1978 ia diundang oleh Nederlands Institute for Advanced studies (NIAS) di Wassenaar untuk melakukan penelitian.
Tudjimah.
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQbUOxpTwKyF54MagnePCcfed3rwHk0iyg6QQgol345nRq54C99YwbuzQ Lahir 7 Desember 1922 di Yogyakarta. Lulus Neutrale MULO Yogyakarta 1938; HIK Muhammadiyah tahun 1942; Lulus sarjana Muda Fakultas Sastra UGM, Yogyakarta tahun 1950; Fakultas Sastra UI 1953; memperdalam bahasa Arab di Kairo 1953-1955; dan memperoleh gelar doktor dalam ilmu sastra dari Universitas Indonesia (UI) dengan disertasi “Asror Al-Insan fi Ma’rifat al-Ruh wa l-Rohman” (1960). Guru besar dalam bahasa Arab dan Sejarah Islam di Fakultas Sastra UI (1963 sampai sekarang).
Karyanya: Menerjemahkan karya Thaha Hussyn, Al-Ayyam (Masa Muda di Mesir (1964); Syekh Yusuf Makasar: Riwayat dan Ajarannya, (Jakarta: UI Press, 2005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar