HEWAN INDONESIA YANG
HAMPIR PUNAH
1.
Bermuda
Petrel
Penemuan
kembali Bermuda Petrel yang Dramatis telah menjadi salah satu kisah yang paling
inspiratif dalam sejarah konservasi alam. Punah selama 330 tahun, burung-burung
tidak pernah terlihat sejak tahun 1620. Kemudian, pada tahun 1951, 18 pasangan
ditemukan di pulau karang terpencil di Pelabuhan Benteng. Meskipun demikian,
mereka masih berjuang kepunahan hari ini dengan hanya populasi global lebih
dari 250 individu.
2.
Chacoan
Peccary
Chacoan adalah
yang spesies Marmut terbesar (berdasarkan ukuran) , seekor binatang yang
menyerupai babi tetapi berasal dari benua yang berbeda dan tidak dapat
dijinakkan. Chacoan peccary yang pertama kali dijelaskan pada tahun 1930 hanya
didasarkan pada catatan fosil, dan dipercaya telah punah. Kemudian pada tahun
1975, para peneliti terkejut menemukan satu hidup di wilayah Chaco Paraguay.
Sekarang ini ada sekitar 3.000 individu.
3.
Monito del
Monte
The Monito
del Monte adalah luar biasa ajaib, bertubuh kecil berkantung diyakini telah
punah selama 11 juta tahun hingga satu ditemukan di rumpun bambu Chili di
selatan Andes. Makhluk yang lebih erat kaitannya dengan marsupial Australia
daripada Amerika Selatan yang lain, dan kemungkinan berkaitan dengan marsupial
Australia yang dikenal paling awal yang hidup 55juta tahun yang lalu.
4.
New
Holland mouse
Tikus
Belanda Baru pertama kali ditemukan pada tahun 1843. Itu lenyap dari pandangan
selama lebih dari satu abad sebelum penemuan kembali di Ku-ring-gai Chase Taman
Nasional utara Sydney pada tahun 1967. Makhluk yang lucu masih berjuang untuk
eksistensi mereka berani meskipun upaya konservasi. Salah satu penduduk
Victoria yang terpencil itu musnah kebakaran hutan di Australia tahun 1983,
walaupun populasi sehat masih ada di New South Wales dan Tasmania.
5.
Large-billed
reed-warbler
Spesies
ini telah dikatakan sebagai burung yang paling tidak dikenal. Hanya diketahui
dari satu spesimen yang dikumpulkan pada 1867, dan diyakini telah lama punah.
Kemudian di Thailand pada tahun 2006, populasi liar ditemukan dan dikonfirmasi
untuk menjadi besar-billed buluh-warblers melalui pencocokan DNA spesimen yang
asli. Hari ini sebagian besar burung-burung tetap menjadi misteri.
6. Burung Condor California
California condor ( Gymnogyps californianus ) punya masa hidup hingga 50 tahun. Namun, perburuan, racun, dan hilangnya habitat, menjadikannya salah satu burung paling langka di dunia. Bahkan pada era 1980 - an, burung ini nyaris tak bersisa. Berkat usaha pelestarian, saat ini masih ada 332 condor yang tersisa, 152 di antaranya di alam bebas.
7. Orangutan Sumatera
Orangutan dari Indonesia ini mengalami nasib terancam punah karena hal sama: perburuan dan hilangnya habitat. Selain itu, orangutan sumatra ( Pongo abelii ) sulit bertambah karena siklus reproduksi yang rendah. Satu orangutan betina hanya mampu memproduksi tiga keturunan sepanjang hidupnya.
8. Hiu Gangga
Sesuai namanya, hiu gangga ( Glyphis gangeticus ) hidup di Sungai Gangga, India. Penyebab kepunahan spesies ini berasal dari perburuan, hilangnya habitat karena polusi air, dan meningkatnya penggunaan sungai oleh warga.
9. Gorila Gunung
Populasi gorila gunung ( Gorilla beringei ) berkurang drastis karena penggundulan hutan, perburuan, dan perdagangan menjadi hewan peliharaan. Membuat populasi mereka hanya tersisa 720 individu di alam liar.
5. Buaya Filipina
Meski dilindungi, survei di tahun 1995 menyebutkan jumlah buaya filipina ( Crocodylus mindorensis ) hanya tersisa 100 individu dewasa.
TUMBUHAN INDONESIA YANG HAMPIR PUNAH
1. Kantong Semar (Nepenthes Sp)
Kantong Semar
(Nepenthes Sp)
Tumbuh merambat dengan tinggi mencapai
12 kaki atau sekitar 4 m. Perangkap pasif yang dihasilkan di ujung daun
memerangkap dan mencerna serangga kecil. Warna hijau terang, sering dengan
bintik-bintik terang atau merah gelap atau ungu. Tergantung pada tempatnya
tinggal banyak kebutuhan Nepenthes dapat dipenuhi dengan cara beradaptasi
dengan lingkungan tempatnya tumbuh. Nepenthes sangat fleksibel dan mudah
beradaptasi dengan berbagai kondisi pertumbuhan yang berbeda.
2.
Tengkawang
atau Meranti Merah (Shorea singkawang)
Tengkawang
atau Meranti Merah (Shorea singkawang)
Shorea
singkawang (juga disebut Dark Red Meranti atau Meranti Merah) adalah jenis
tumbuhan dalam keluarga Dipterocarpaceae. Tanaman ini ditemukan di Indonesia,
Malaysia, dan Thailand. Tanaman ini terancam oleh hilangnya habitat.
3.
Bawang
Hutan (Scorodocarpus borneensis)
Bawang Hutan
(Scorodocarpus borneensis)
Diameter
batang mencapai 82 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 42 m. Tumbuh pada
daerah dengan ketinggian 700 m. Biasanya tumbuh di lereng bukit maupun
sepanjang aliran sungai. Tersebar di Kalimantan, Sumatera, Thailand dan
Semenanjung Malaysia.
4.
Kapur
Barus (Dryobalanops camphora)
Kapur Barus (Dryobalanops camphora)
adalah jenis tanaman dalam keluarga Dipterocarpaceae. Spesies ini adalah salah
satu sumber utama dari kapur barus dan menarik pedagang Arab awal ke
Kalimantan, pada saat ini senilai lebih dari emas, dan digunakan untuk dupa dan
parfum.
Tumbuhan langka ini ditemukan di Sumatra, Semenanjung Malaysia dan Kalimantan.
Tanaman ini adalah pohon besar, tinggi hingga 65 m atau bahkan 75 m, ditemukan di hutan campuran pada tanah yang dalam humat berpasir kuning. Tanaman ini adalah kayu keras berat yang dijual di bawah nama dagang dari “Kapur”. Hal ini dicatat dari setidaknya dua daerah yang dilindungi (Lambir dan Gunung Mulu National Parks).
Tumbuhan langka ini ditemukan di Sumatra, Semenanjung Malaysia dan Kalimantan.
Tanaman ini adalah pohon besar, tinggi hingga 65 m atau bahkan 75 m, ditemukan di hutan campuran pada tanah yang dalam humat berpasir kuning. Tanaman ini adalah kayu keras berat yang dijual di bawah nama dagang dari “Kapur”. Hal ini dicatat dari setidaknya dua daerah yang dilindungi (Lambir dan Gunung Mulu National Parks).
Kapur
Barus (Dryobalanops camphora)
5.
Mangga
Kasturi (Mangifera casturi)
Mangga
Kasturi (Mangifera casturi)
Mangifera casturi (juga disebut Mangga Kalimantan atau Mangga Kasturi) adalah jenis tanaman dalam keluarga Anacardiaceae. Tumbuhan langka ini endemik atau hanya ada di Indonesia, tetapi sekarang dianggap punah di alam liar.
6. Bunga Anggrek.
Penentuan
spesies prioritas dilakukan berdasarkan kategorinya. Terdapat tiga kategori
yang dibagi menjadi kategori A, B dan C. Tumbuhan yang termasuk kategori A
berarti memerlukan aksi konservasi segera, untuk kategori B artinya aksi
konservasi masih dapat ditunda, sementara kategori terakhir menandakan bahwa
tumbuhan tersebut belum memerlukan aksi konservasi.
7. Bunga Sanur
8. Kantong Semar
Hasil penilaian para pakar tumbuhan
pada pertemuan yang digagas LIPI awal pekan ini menetapkan 191 spesies dari
empat famili tanaman menjadi prioritas konservasi tahun ini. "Dari 191
diperas lagi jadi 100 spesies," kata Kepala Balai Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Cibodas itu.
Empat famili itu yakni anggrek-anggrekan (Orchidaceae), palem-paleman (Arecaceae), paku-pakuan (Cyatheaceae), dan kantong semar (Nepenthaceae) adalah taksa-taksa dengan jumlah spesies berkategori terancam punah paling banyak.
Tanaman langka dari famili lainnya menunggu tahap konservasi selanjutnya, ujarnya sambil menambahkan, angka 191 itu diambil berdasarkan referensi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan pendapat para pakar di bidangnya.
9. Rafflesia ArnoldiEmpat famili itu yakni anggrek-anggrekan (Orchidaceae), palem-paleman (Arecaceae), paku-pakuan (Cyatheaceae), dan kantong semar (Nepenthaceae) adalah taksa-taksa dengan jumlah spesies berkategori terancam punah paling banyak.
Tanaman langka dari famili lainnya menunggu tahap konservasi selanjutnya, ujarnya sambil menambahkan, angka 191 itu diambil berdasarkan referensi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan pendapat para pakar di bidangnya.
10. Meranti Merah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar