Puisi Lingkungan.
LINGKUNGAN SEKITARKU
Oleh Hanifah
Oleh Hanifah
Lingkungan ku.........
saat kau tercemar
aku lupa membersihkannya
saat kau kotor
aku tidak membersihkannya
Lingkungan ku........
kau menjadi berpolusi karena manusia
kau menjadi kotor karena kami
semua ulah itu kesalahan kami
Lingkungan hidupku..........
maafkanlah perbuatan kami
maafkan pula kelalaian kami
mulai saat ini
kami pasti akan menjagamu
Puisi Lingkungan
Rinduku pada hutan
Oleh : Evelyn R.A
Oleh : Evelyn R.A
Rinduku pada Hutan
Menghirup udaranya
Memandang Rimbunya
Hijau Daunnya
Sepinya
Menghirup udaranya
Memandang Rimbunya
Hijau Daunnya
Sepinya
Rinduku
pada hutan
Menginjak rumputnya
Embunnya
Rinduku pada hutan
Mendengar kicau burungnya
Teriakan sang kera
Auman harimau
Kegesitan kijang
Atau ular yang melata
Rinduku pada hutan
Rindunya kehidupan
Menginjak rumputnya
Embunnya
Rinduku pada hutan
Mendengar kicau burungnya
Teriakan sang kera
Auman harimau
Kegesitan kijang
Atau ular yang melata
Rinduku pada hutan
Rindunya kehidupan
Puisi Kanak – Kanak
SAHABAT
SEJATIKU
Aku sedih, kau menghibur
Aku kecewa, kau membuatku senang
Dan bila aku tak bisa
kau pun mengajari
Sahabat,
Kau bagai malaikat bagiku
Kau bagaikan bidadari untukku
Semua kebajikan ada padamu
Sahabat....
Satu pintaku untukmu
Yaitu janji selalu erat
Tak pernah terpisah,
seumur hidup kita.
Aku sedih, kau menghibur
Aku kecewa, kau membuatku senang
Dan bila aku tak bisa
kau pun mengajari
Sahabat,
Kau bagai malaikat bagiku
Kau bagaikan bidadari untukku
Semua kebajikan ada padamu
Sahabat....
Satu pintaku untukmu
Yaitu janji selalu erat
Tak pernah terpisah,
seumur hidup kita.
Puisi
Bebas
SANG TAKDIR
Lama sudah terasa tamparan
kehidupan
Mendampingi jiwa yang rapuh
Selalu setia dalam cerita cinta
Tapi terkadang berubah
sekehendaknya
Sampai nafas pun berteriak
kelelahan
Walau ribuan helaan telah di
hembuskan
Tapi tetap tak bisa berbuat
apa-apa
Karena rantai masih membelenggunya
Walau terkadang lepas tapi tak
lama
Akankah tangan takdir akan terus
menampar wajah kehidupan tanpa henti
Hingga nafas menjadi bisu
KUPU-KUPU AMAT INDAH
buah karya: Muninggar Ferdiana
Warnamu amat indah
Sayapmu penuh dengan warna
Kau terbang mengelilingi awan
Kau yang menghibur diriku
Dengan tubuhmu yang amat indah
Kau hinggap di bunga
Kau selalu ada di pikiranku
Wahai kupu-kupu yang teramat
indah
Kala mentari menyengat sayap
Kau tak dapat dihilangkan dari pikiranku
Puisi Bebas
GURUKU
buah karya : Rizal Mustofa
Engkaulah
penasehatku
Engkau sangat
indah di tatapan mataku
Engkau sangat
sabar dalam mengajariku
Engkau
mengajariku tiada henti
Kamu adalah yang
kusayangi
Jasamu akan
kusimpan di dalam hatiku
Namamu akan
kuukir di dalam anganku
Engkaulah
penyejukku di kalla matahari menyengat
Jasa-jsamu itu
sebagai leluhur
Engkau tidak
dapat kulupakan
Engkau akan
kuingat sepanjang hidupku
Puisi Chairil Anwar
PENERIMAAN
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
Puisi Chairil Anwar
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...
Puisi Cinta
Madah
Cinta Satu Harapan
Wahai….sayang ku!
Adakah engkau mendengar suara ku ini?
Adakah engkau mendengar keluhan hati ku ini?
Adakah englau mendengar jeritan jiwaku ini...?
Sedangkan engkau jauh dari ku…
Jauh dirantauan orang…!
Wahai….manis ku!
Apa yang harus ku katakkan pada mu?
Ketika engkau tiada disisi ku
Seribu kerinduan telah membakar diri ku
Seribu penyesalan telah melanda diri ku
Seribu kenangan menyerang diri ku..!
Tanpa mu Siapalah aku..!
Wahai…sayang ku!
Tahukah engkau…
Betapa diriku ini
Sentiasa gelisah menanti kepulangan mu
Betapa diriku ini
Sentiasa terbayang senyuman manis mu
Betapa hatiku ini
Merasa kekosongan tanpa kehadiran mu
Betapa diriku ini
Merayu mengharap kepulangan mu!
Wahai ….sayang ku!
Maafkan daku…
Wahai…sayang ku!
Kembalilah kepada ku..!
Puisi
Cinta
Cinta
yang Tak Pasti
mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti
mungkin aku tak sengaja jg menyakiti
andai aku tau isi hatimu
andai kesempatan itu datang lagi padaku
sekarang mustahil bagiku
bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu
sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku
dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku
aku tau cinta ini sudah tak laku
tapi biarkan cinta ini aku miliki
biarkan cinta ni menjadi bebanku
aku tak peduli
meski menghambat jalanku
aku tau mencintaimu adalah tak pasti
Puisi
Chairil Anwar
AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Puisi Chairil Anwar
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...
Puisi Chairil Anwar
CINTAKU JAUH DI
PULAU
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.
Puisi Chairil Anwar
DERAI DERAI CEMARA
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah.
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah.
Puisi Cinta
Perjuangan Cinta
Sejak bertemu denganmu diriku tersipu malu
Akankah diriku bisa mencintaimu setulus hatiku?
Saat menjabat tanganmu
Ada sesuatu yang tak ku mengerti, akankah itu cinta?
Saat dirimu pergi meninggalkanku
Hampa menyelimuti jiwaku
Kini dirimu telah bersamanya
Meninggalkan semua kenangan kita
Dirimu kembali kedalam hidupku
Menggoreskan luka dihatiku tuk kesekian kali
Namun, diriku terus berjuang mendapatkan cintamu
Tapi, semua itu sia-sia hilang terkubur dalam luka
Puisi Cinta
Sang Pujaan Hati
Kupuas
kan diri
Untuk hidup yang lebih berarti
Takkan pernah ku sesali
Hanya demi sang pujaan hati
Kau lukai, kau sakiti
Kau dustai dan kau khianati
Seakan hidup ini lengkap
Dengan duri-duri penuh api
Aku ingin air menyirami taman hati ini
Yang slalu diidam-idamkan selama ini
Aku ingin mengisi dengan kupu-kupu & dan kumbang surgawi
Yang pasti akan menentramkan jiwa & hati
Disaat mentari ku tersenyum penuh arti
Dan disaat mentari terbenam…
Ku menanti sang pujaan hati Yang kan kembali ketaman hati ini.
Untuk hidup yang lebih berarti
Takkan pernah ku sesali
Hanya demi sang pujaan hati
Kau lukai, kau sakiti
Kau dustai dan kau khianati
Seakan hidup ini lengkap
Dengan duri-duri penuh api
Aku ingin air menyirami taman hati ini
Yang slalu diidam-idamkan selama ini
Aku ingin mengisi dengan kupu-kupu & dan kumbang surgawi
Yang pasti akan menentramkan jiwa & hati
Disaat mentari ku tersenyum penuh arti
Dan disaat mentari terbenam…
Ku menanti sang pujaan hati Yang kan kembali ketaman hati ini.
Puisi Cinta
Harapan Cintaku
Ketika mentari menyinari dunia...
Ku berharap ada secercah harapan cintaku tersinari juga
Namun ternyata sinar itu tak kunjung datang
Masa demi masa telah terurai….
Aku masih tetap seperti ini
Menjalani hidup yang ada di depan mata
Ketika mataku mulai meredup….
Hatiku tak berharap lagi…
Mentari itu malah datang memberikan sinarnya
Aku pun dengan tangan terbuka dan
Senyum yang bahagia menyambut kehadirannya
Harapan cinta itupun mulai ada….
Namun,,, disaat aku mulai berharap
Dia malah pergi meninggalkanku….
Kenapa mesti seperti ini?
Aku sangat menyayanginya…
Kini aku sadari,,,
Dia hanyalah bayangan sinar mentari
Yang tak sengaja singgah di hatiku
Dia hanya ingin menghancurkanku dengan serpihan cahayanya
Dia hanya ingin membuat hatiku meleleh dengan panasnya.
Aku tak menyesal bertemu dengannya
Yang aku sesali adalah dia telah membohongi dirinya sendiri
Dengan mengubar janji
Selamat tinggal mentariku……
Bawalah harapan cintaku dengan tenggelamya sinarmu dikala senja...
Ku berharap ada secercah harapan cintaku tersinari juga
Namun ternyata sinar itu tak kunjung datang
Masa demi masa telah terurai….
Aku masih tetap seperti ini
Menjalani hidup yang ada di depan mata
Ketika mataku mulai meredup….
Hatiku tak berharap lagi…
Mentari itu malah datang memberikan sinarnya
Aku pun dengan tangan terbuka dan
Senyum yang bahagia menyambut kehadirannya
Harapan cinta itupun mulai ada….
Namun,,, disaat aku mulai berharap
Dia malah pergi meninggalkanku….
Kenapa mesti seperti ini?
Aku sangat menyayanginya…
Kini aku sadari,,,
Dia hanyalah bayangan sinar mentari
Yang tak sengaja singgah di hatiku
Dia hanya ingin menghancurkanku dengan serpihan cahayanya
Dia hanya ingin membuat hatiku meleleh dengan panasnya.
Aku tak menyesal bertemu dengannya
Yang aku sesali adalah dia telah membohongi dirinya sendiri
Dengan mengubar janji
Selamat tinggal mentariku……
Bawalah harapan cintaku dengan tenggelamya sinarmu dikala senja...
Puisi Cinta
CINTA DI SUDUT
MENTARI
Dari arah timur …
Mentari memunculkan sinar keemasannya…
Seakan tersenyum geli
Melihat perasaanku yang tak karuan ini.
Ku menatap perasaanku dengan mata hatiku
Hatiku yang terdalam mengatakan….
Kamulah yang ku inginkan….
Ku ingin mencintaimu
Tapi bukan karena keegoisanku
Ku ingin menyayangimu
Tapi bukan sebatas itu…
Hatiku terpuruk pilu
Akankah ada yang terluka bila aku mencintaimu….?????
Aku pun tak tahu….
Perasaan ini tak bisa ku tampakkan
Yang ku tahu Tuhan mengerti perasaan ini
Cintaku akan tetap bertahta
Bersama mentari yang bersinar di sudut langit…..
Puisi Kanak-kanakDari arah timur …
Mentari memunculkan sinar keemasannya…
Seakan tersenyum geli
Melihat perasaanku yang tak karuan ini.
Ku menatap perasaanku dengan mata hatiku
Hatiku yang terdalam mengatakan….
Kamulah yang ku inginkan….
Ku ingin mencintaimu
Tapi bukan karena keegoisanku
Ku ingin menyayangimu
Tapi bukan sebatas itu…
Hatiku terpuruk pilu
Akankah ada yang terluka bila aku mencintaimu….?????
Aku pun tak tahu….
Perasaan ini tak bisa ku tampakkan
Yang ku tahu Tuhan mengerti perasaan ini
Cintaku akan tetap bertahta
Bersama mentari yang bersinar di sudut langit…..
Kemerdekaan Indonesia
Aku bisa tertawa
Aku bisa bergaya
Aku bisa berpesta
Aku bisa tamasya
Karena Indonesia
telah merdeka
Kemerdekaan yang mahal harganya
yang tak dapat diukur dengan harta
sekalipun segunung, sepulau bahkan sebenua
Kini kewajibanku sebagai anak bangsa
Belajar tekun untuk membangun bangsa
Agar nanti menjadi negara yang kaya raya
Kemerdekaan yang mahal harganya
yang tak dapat diukur dengan harta
sekalipun segunung, sepulau bahkan sebenua
Kini kewajibanku sebagai anak bangsa
Belajar tekun untuk membangun bangsa
Agar nanti menjadi negara yang kaya raya
Aku ingin….
Pahlawan yang telah gugur dahulu
dapat tertawa lega melihat anak cucunya bahagia
Mereka dapat tidur nyenyak di sisi-Nya
Pahlawan yang telah gugur dahulu
dapat tertawa lega melihat anak cucunya bahagia
Mereka dapat tidur nyenyak di sisi-Nya
Puisi Kanak-kanak
Berguru Pada Semut
Hitam, merah berjalan merayap
Menyelinap mencari celah
Mencari makan.
Hitam dan merah tak pernah gerah
Menjunjung makanan bersama sama
Membawa masuk ke istana raja.
Berpesta bersama dalam semangat
yang tetap mempesona.
Puisi Kanak-Kanak
Indah Nian Desaku
Kulihat sawah membentang
Warna hijau bagai permata alam
Ku coba telusuri jalan
Akankah tetap begitu ?
Kuingin tetap begini
Terlihat apa adanya
Kuingin tetap begitu
Terlihat kenyataannya
Mentari mulai tenggelam
Dan…akupun tetap disini
Menikmati alam yang ada
Anugrah dari yang kuasa
Oh…..alam desaku
……aman dan damai
Oh…..alam desaku
……lestarikanlah
Puisi Kanak-kanak
Kali Code
Di keindahan Jogjakarta
Kau terhampar uliran ular
Kau belah kawasanku
Memanjang utara selatan
Erupsi Merapi kau ikut
Sampah rumah kau ikut
Limbah pabrik kau ikut
Kotoran manusia kau ikut
Kau memang hebat
Tapi di kehebatanmu aku kasihan
Kau sepertinya tak kuat
Tak kuat untuk itu
Pantaslah bila kau sapa aku
Dengan bah airmu
Aku tahu,…. kau pasti marah padaku
Aku minta maaf !
Puisi Lingkungan
Paru- Paruku
Satu demi satu, dua demi dua, tiga demi tiga
Seratus sudah aku menanammu
Setiap hari aku merawatmu
Kami hidup
Kami sehat
Semua karnamu,
Paru-paruku
Tapi sekarang, mereka kejam denganmu
Kau hanya semacam kertas yang bisa dipotong-potong, diinjak-injak
Mereka tak pernah peduli dengan masa depannya
Tak pernah peduli dengan anak cucunya akan hidup bagaimana nanti
Rasa peduli mereka hanya untuk uang
Paru-paruku,
Buatlah mereka sadar akan penting adanya engkau
Puisi
Lingkungan
Alamku
Berbicara
Pertiwi
kini berduka,
Pertiwi
kini berteriak,
Memangil,
mencari,
Dimana
manusia berada???
Pertiwi
berkata
Masih
adakah manusia yang akan melayaniku???
Kutumpahkan
lahar di Jogja,
Kuberi
air bah untuk Mentawai,
Kudatangkan
banjir untuk Wasior,
Dab
kubuat Jakarta tenggelam,
Hutanku,
kekayaanku,
Telah
kau rampas dengan paksa,
Kau
curi seluruh isi perutku...
Aku
hanya ingin kau lindungi agar ku dapat bertahan,
Dan
dapat memberikan nafas kehidupan untuk mu manusia
Lindungi
aku, dan jangan rampas hak milikku
Aku
menangis karena kau sakiti,
Dan
kau menangis setelah aku tumpahkan isi perutku
Puisi Bebas
Dzikir
Hening
bening
senyap menggigil sukma
tetes embun merasuk relung hati berpalung
gema dzikir cumbui malam hingga fajar
rindui menyahdu seduhi kelam
Sang Maha Besar Pengasih Penyayang
luruhku
dikeluh tak habis
luruhku
dicinta tak usai
luruhku
ditangis tak henti
Puisi Bebas
Langkah terakhir
Dengarlah langkah itu..
serombongan binatang ternak menagis
dan sebagian kecil manusia meninggalkan
wahai diri, tunggulah saat itu..
serombongan mahluk-mahluk yang menghampiri
teman-teman yang menentramkan
dan cahaya yang menerangkan
atau para utusan yang menakutkan
wahai diri, tunggulah saat itu..
Dengarlah langkah mu…
kapan terakhir kali engkau ikut rombongan itu .. ?
lihatlah sebelum pergi…
jiwa yang pucat ketakutan atau
jiwa yang berjalan dengan cahaya
adakah bekas di hati..
atau sekedar melepas tanggung jawab
sekedar berjalan di tempat tanpa sadar maut semakin dekat
wahai diri, tunggulah saat itu..
Dengarkan langkah mereka..
itulah saat "dirimu" bertanggung jawab padamu
saat langkah mereka sudah tak terdegar lagi.
Dengarlah langkah itu..
serombongan binatang ternak menagis
dan sebagian kecil manusia meninggalkan
wahai diri, tunggulah saat itu..
serombongan mahluk-mahluk yang menghampiri
teman-teman yang menentramkan
dan cahaya yang menerangkan
atau para utusan yang menakutkan
wahai diri, tunggulah saat itu..
Dengarlah langkah mu…
kapan terakhir kali engkau ikut rombongan itu .. ?
lihatlah sebelum pergi…
jiwa yang pucat ketakutan atau
jiwa yang berjalan dengan cahaya
adakah bekas di hati..
atau sekedar melepas tanggung jawab
sekedar berjalan di tempat tanpa sadar maut semakin dekat
wahai diri, tunggulah saat itu..
Dengarkan langkah mereka..
itulah saat "dirimu" bertanggung jawab padamu
saat langkah mereka sudah tak terdegar lagi.
Puisi Lingkungan
“Lingkungan Sekolahku”
Karya: NN
Disaat
menjelang mentari pagi
Kulihat pemandangan indah yang menawan
Dibawah langit yang membentang luas
Dan pepohonan hijau menghias lingkungan
Kulihat pemandangan indah yang menawan
Dibawah langit yang membentang luas
Dan pepohonan hijau menghias lingkungan
Lingkungan sekolahku
Yang indah dan cantik dimataku
Tak
ada suara kendaraan yang terdengar
Tak
ada suara gemerusik yang mengganggu
Yang ada hanya suara burung yang berkicau
Dan kupu-kupu yang berterbangan
Yang ada hanya suara burung yang berkicau
Dan kupu-kupu yang berterbangan
Pemandangan yang bersih
Langit yang cerah
Pepohonan
yang rindang
Dan udara sejuk yang membuatku ingin melayang
Seperti burung yang terbang ke angkasa
Dan udara sejuk yang membuatku ingin melayang
Seperti burung yang terbang ke angkasa
Lingkungan sekolahku
Yang
indah dan cantik dimataku
Memancarkan cahaya di pagi hari
Dan kerlap-kerlip bintang di malam hari
Oh Betapa Cantiknya
Memancarkan cahaya di pagi hari
Dan kerlap-kerlip bintang di malam hari
Oh Betapa Cantiknya
Betapa
Indahnya
Lingkungan
sekolahku
Puisi Lingkungan
LINGKUNGAN
SEKITARKU
Oleh Hanifah
Lingkungan ku.........
saat kau tercemar
aku lupa membersihkannya
saat kau kotor
aku tidak membersihkannya
Lingkungan ku........
kau menjadi berpolusi karena manusia
kau menjadi kotor karena kami
semua ulah itu kesalahan kami
Lingkungan hidupku..........
maafkanlah perbuatan kami
maafkan pula kelalaian kami
mulai saat ini
kami pasti akan menjagamu
Oleh Hanifah
Lingkungan ku.........
saat kau tercemar
aku lupa membersihkannya
saat kau kotor
aku tidak membersihkannya
Lingkungan ku........
kau menjadi berpolusi karena manusia
kau menjadi kotor karena kami
semua ulah itu kesalahan kami
Lingkungan hidupku..........
maafkanlah perbuatan kami
maafkan pula kelalaian kami
mulai saat ini
kami pasti akan menjagamu
Puisi Bebas
Senyum
Senyum lah hai teman ku
Karena senym itu indan
Dengan senyuman mu,Hati akansejuk
Lebih indah senyum
Dari pada murung
Murung bagaikan termpurung
Senyum bagaikan ketenangan
Kalau begitu
Untk apa murung..?
Senyum lah slalu
Untuk semua orang..!!
Senyum akan membuat mu bahagia
Murung akan membuat mu murka
Senyum bagaikan Surga
Murka bagaikan Neraka
Puisi Bebas
Kebahagiaan
Suara-Suara berisik
Ribut dan gaduh
Telah bertahun-tahun
Hal itu kami alami
Dulu mereka tak tahu apa-apa
Kini bisa membaca
Dulu mereka tak mengetahui apa-apa
Sekarang sudah mahir brhitung
Alangkah senang
Hati ku ini rasa nya
Sungguh tak terlupakan
Sungguh tak terabaikan
Dan rasa nya senang mengingat hal ini
Menghias kehiupan ini
Bahagia itu bukan hanya satu
Bahagia itu bukan hanya sementara
Bahagia itu lebih berharga
jika dapat membuat orang lain berbahagia.
Langit dan Bunga
karya :Elia l tobing
Kulihat langgit yang tak nampak
Menampakkan wajah nya yang tak ceriah
Kusaksikan pergumulan antara malaikat dan ibblis
Mata logika ku menjadi buta
Karena dinggin nya jiwa yang membekukan semua perasaan
Aku berdiri di atas tebing yang rapuh
Dan mencoba meraih bungga yang ada di taman
Ku genggam helaian bungga yang berisi embun
Yang dapat menghilangkan rasa dahaga ku
Namun bungga itu lenyap tertiup angin
Setelah ku berikan rasa kejujuran dan rasa pahit yang membuat nya terluka
Kcoba kembali mencari helaian bungga itu
Dan akan kurangkai agar nampak indah
Namun tak ku temui tempat sembunyi nya
Tinggal lah batang yang masih ku genggam
Walau sekali mengeluarkan duri yang sekali mebuat ku terluaka
Sebuah Tanda
Karya :M Husni Iskandar
DENGARKAN
ku bicara padamu…
“lihatlah malam begitu gelap”
lalu di mana bulan?,
kepergian adalah terang yang berganti remang,
tiada warna dan kemudian gelap…
ketika perlahan ku susun rasa percaya itu
tapi sekejap kau porandakan…
apakah tidak kau lihat malam tanpa bulan itu
sebagai “tanda seru” yang ku letakkan
di sebuah akhir kalimat yang ku pahat di hatimu yang membatu?
Karya :M Husni Iskandar
DENGARKAN
ku bicara padamu…
“lihatlah malam begitu gelap”
lalu di mana bulan?,
kepergian adalah terang yang berganti remang,
tiada warna dan kemudian gelap…
ketika perlahan ku susun rasa percaya itu
tapi sekejap kau porandakan…
apakah tidak kau lihat malam tanpa bulan itu
sebagai “tanda seru” yang ku letakkan
di sebuah akhir kalimat yang ku pahat di hatimu yang membatu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar