pancasila dapat mengatasi konflik!!
Nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila merupakan tuntunan dan pegangan dalam mengatur
sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia
yang menjadi sumber moral dan menjelma dalam wujud yang beraneka ragam
kebudayaan daerah dapat dikembangkan dalam rangka memperkaya nilai-nilai
pancasila, yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa. Nilai-nilai tersebut adalah
nilai baru yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sedang membangun,
yang sedang teruji sebagai nilai luhur yang perlu dikembangkan. Dalam konteks
pengembangan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila, perlu
diperhatikan perubahan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada sebagai
akibat dinamika yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras, yang bergambar dalam Bhineka Tunggal Ika. Kebinekaan Indonesia harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebinekaan harus ditolak. Namun dengan kebhinekaan tersebut hingga saat ini bangsa Indonesia belum memiliki identitas kebudayaan yang jelas. Selama ini Indonesia hanya memiliki identitas semu yang belum mantap tetapi dipaksakan seolah-olah menjadi ciri khas kebudayaan. Hal inilah yang mengakibatkan peselisihan dan menimbulkan konflik.
D idalam pancasila terdapat nilai-nilai yang digunakan bangsa Indonesia sebagai landasan serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kenegaraan. Nilai-nilai tersebut selalu dapat memberikan solusi atas masalah yang terjadi dalam negara Indonesia kususnya masalah kemajemukan. Nilai-nilai luhur pancasila tersebut tertuang dalam setiap butir-butir pancasila
contoh :
1. konflik aceh terselesaikan karena adanya musyawarah,prundingan dimana terdapat dalam sila ke empat, mrpkanbukti msh adanya rasa nasionalisme dan menjujung tinggi ideologi Pancasila
2 konflik antaragama/keyakinan
terselaikan mendasarkan pada sila pertama KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras, yang bergambar dalam Bhineka Tunggal Ika. Kebinekaan Indonesia harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebinekaan harus ditolak. Namun dengan kebhinekaan tersebut hingga saat ini bangsa Indonesia belum memiliki identitas kebudayaan yang jelas. Selama ini Indonesia hanya memiliki identitas semu yang belum mantap tetapi dipaksakan seolah-olah menjadi ciri khas kebudayaan. Hal inilah yang mengakibatkan peselisihan dan menimbulkan konflik.
D idalam pancasila terdapat nilai-nilai yang digunakan bangsa Indonesia sebagai landasan serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kenegaraan. Nilai-nilai tersebut selalu dapat memberikan solusi atas masalah yang terjadi dalam negara Indonesia kususnya masalah kemajemukan. Nilai-nilai luhur pancasila tersebut tertuang dalam setiap butir-butir pancasila
contoh :
1. konflik aceh terselesaikan karena adanya musyawarah,prundingan dimana terdapat dalam sila ke empat, mrpkanbukti msh adanya rasa nasionalisme dan menjujung tinggi ideologi Pancasila
2 konflik antaragama/keyakinan
terselaikan mendasarkan pada sila pertama KETUHANAN YANG MAHA ESA
tulang belakang
kita berjumlah 33 ruas, mari kita hitung ; servical ( tulang leher ) 7 ruas,
toraxic ( tulang dada ) 12 ruas, lumbar ( tulang punggung bawah ) 5 ruas,
sacrum ( pinggul )5 ruas dan coxic ( tulang ekor ) 4 ruas. 7 + 12 + 5 + 5 + 4 =
33.
Tulang rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan
tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru.
Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu:
- Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan
- Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada
- Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya:
a). melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan.
b). melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan
c). membantu pernapasan.
5. Ruas-ruas
tulang belakang
Ruas-ruas
tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan
bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian
yaitu:
- tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan.
- Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
- Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot.
- Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
- bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu.
Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga
keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk
dan beberapa organ.
pancasila dapat mengatasi konflik!!
Nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila merupakan tuntunan dan pegangan dalam mengatur
sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia
yang menjadi sumber moral dan menjelma dalam wujud yang beraneka ragam
kebudayaan daerah dapat dikembangkan dalam rangka memperkaya nilai-nilai
pancasila, yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa. Nilai-nilai tersebut adalah
nilai baru yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sedang membangun,
yang sedang teruji sebagai nilai luhur yang perlu dikembangkan. Dalam konteks
pengembangan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila, perlu
diperhatikan perubahan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada sebagai
akibat dinamika yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras, yang bergambar dalam Bhineka Tunggal Ika. Kebinekaan Indonesia harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebinekaan harus ditolak. Namun dengan kebhinekaan tersebut hingga saat ini bangsa Indonesia belum memiliki identitas kebudayaan yang jelas. Selama ini Indonesia hanya memiliki identitas semu yang belum mantap tetapi dipaksakan seolah-olah menjadi ciri khas kebudayaan. Hal inilah yang mengakibatkan peselisihan dan menimbulkan konflik.
D idalam pancasila terdapat nilai-nilai yang digunakan bangsa Indonesia sebagai landasan serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kenegaraan. Nilai-nilai tersebut selalu dapat memberikan solusi atas masalah yang terjadi dalam negara Indonesia kususnya masalah kemajemukan. Nilai-nilai luhur pancasila tersebut tertuang dalam setiap butir-butir pancasila
contoh :
1. konflik aceh terselesaikan karena adanya musyawarah,prundingan dimana terdapat dalam sila ke empat, mrpkanbukti msh adanya rasa nasionalisme dan menjujung tinggi ideologi Pancasila
2 konflik antaragama/keyakinan
terselaikan mendasarkan pada sila pertama KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras, yang bergambar dalam Bhineka Tunggal Ika. Kebinekaan Indonesia harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebinekaan harus ditolak. Namun dengan kebhinekaan tersebut hingga saat ini bangsa Indonesia belum memiliki identitas kebudayaan yang jelas. Selama ini Indonesia hanya memiliki identitas semu yang belum mantap tetapi dipaksakan seolah-olah menjadi ciri khas kebudayaan. Hal inilah yang mengakibatkan peselisihan dan menimbulkan konflik.
D idalam pancasila terdapat nilai-nilai yang digunakan bangsa Indonesia sebagai landasan serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kenegaraan. Nilai-nilai tersebut selalu dapat memberikan solusi atas masalah yang terjadi dalam negara Indonesia kususnya masalah kemajemukan. Nilai-nilai luhur pancasila tersebut tertuang dalam setiap butir-butir pancasila
contoh :
1. konflik aceh terselesaikan karena adanya musyawarah,prundingan dimana terdapat dalam sila ke empat, mrpkanbukti msh adanya rasa nasionalisme dan menjujung tinggi ideologi Pancasila
2 konflik antaragama/keyakinan
terselaikan mendasarkan pada sila pertama KETUHANAN YANG MAHA ESA
PANCASILA
DAPAT MENGATASI KONFLIK!!
Sesuai dengan
fungsi Pancasila yang diantaranya ( 1) Pancasila sebagai Dasar Negara , maka
konflik yang dapat diatasi dengan pancasila adalah konflik yang berkaitan
dengan tatanan kehidupan bernegara/ketatanegaraan seperti konflik yang
berkaitan dengan Lembaga Tertinggi dan Lembaga Tinggi Negara ( LT dan LTN) ,
Konflik yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi LT dan LTN, Konflik
penyusunan LT dan LTN...
(2) Pancasila sebagai Falsafah HIDUP BANGSA maka konflik yang dapat diatasi adalah konflik yang berkaitan dengan hubungan antara negara/pemerintah dengan warga negara maupun antar warga negara itu sendiri
(3) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, maka konflik yang terkait antara lain pada saat proses penyusunan produk2 hukum maupun isi dari produk hukum itu sendiri.
Jika terjadi konflik tersebut di atas maka harus kita kembalikan lagi kepada Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. ( wuiih... kayaknya sihh)
(2) Pancasila sebagai Falsafah HIDUP BANGSA maka konflik yang dapat diatasi adalah konflik yang berkaitan dengan hubungan antara negara/pemerintah dengan warga negara maupun antar warga negara itu sendiri
(3) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, maka konflik yang terkait antara lain pada saat proses penyusunan produk2 hukum maupun isi dari produk hukum itu sendiri.
Jika terjadi konflik tersebut di atas maka harus kita kembalikan lagi kepada Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. ( wuiih... kayaknya sihh)
PANCASILA
DAPAT MENGATASI KONFLIK!!
Seharusnya kalau rakyat indonesia ini mau memahami
Pancasila dan mentaati Indonesia ini pasti aman dan damai karena Pancasila ini
diciptankan untuk pemersatu bangsa, mengingat Indonesia ini terdiri dari
bermacam-macam suku, budaya dan banyak pulau otomatis aneka ragam. Jadi semua
itu dipersatukan dengan Pancasila. Dan saya bangga Indonesia Punya Pancasila.
Trimakasih Para Pendiri Indonesia. Berjuang tanpa pamrih pribadi.
PANCASILA
DAPAT MENGATASI KONFLIK!!
Sebagaimana diketahui bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang majemuk. Heterogenitas bangsa Indonesia adalah sesuatu
yang tak terhindarkan dari adanya keanekaragaman suku bangsa yang berasal dari
ribuan pulau yang tersebar dalam wilayah 33 provinsi. Sifat heterogen juga
bersumber pada keragaman agama, dimana pemerintah mengakui adanya 6
agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Sementara itu
pengaruh globalisasi lewat informasi komunikasi yang semakin canggih, membuat
bangsa Indonesia memiliki berbagai paham, persepsi dan pandangan yang berbeda
sekaligus bertentangan. Dalam satu etnis dan satu agama, bisa terjadi perbedaan
paham yang bisa meruncing menjadi konflik horisontal. Hampir setiap agama
di Indonesia memiliki kelompok yang memiliki paham berbeda dan dalam satu etnis
atau suku bisa terjadi berbagai kelompok dengan tradisi, perilaku dan cara
hidup berbeda.
Kemajemukan tentu saja menimbulkan kerawanan akan konflik. Karena sebab yang
sepele yang terjadi antar dua orang yang kebetulan berbeda agama dapat memicu
konflik antar suku atau antar agama. Tetapi dalam bangsa majemuk seperti
Indonesia, sebenarnya juga terdapat potensi yang luar biasa. Ketika kebudayaan
dari berbagai suku dikelola dengan baik akan menghasilkan khasanah budaya
bangsa yang luar biasa. Ketika semua umat beragama dapat hidup berdampingan
dengan semangat toleransi yang tinggi, tentu akan menghasilkan kehidupan yang
indah, saling memberdayakan dan saling menghormati dalam kehidupan yang
demokratis. Dengan Sila ke 4 bisa diselesaikan
PANCASILA
DAPAT MENGATASI KONFLIK!!
Dengan sila pertam apermasalahan
agama dapat diselesai seperti contoh konflik dibawah ini .
Masalah yang dihadapi setiap agama
adalah bagaimana menyatukan identitas dan karakteristik yg berbeda menjadi
identitas bersama yaitu identitas nasional.
Michael Walzer berpendapat bahwa
keberagaman dapat diatas ketika setiap warganegara memiliki toleransi. Dalam
hal ini Walzer berpendapat bahwa toleransi merupakan salah satu ukuran
peradaban sebuah bangsa. Makin tinggi tingkat toleransi sebuah bangsa maka
makin tinggi tingkat keadabannya. Toleransi merupakan nilai yang
harus dibudayakan dalam ruang individu dan ruang publik, karena salah satu
tujuan toleransi adalah membangun hidup damai dalam kerbedaan kelompok
Walzer juga berpendapat bahwa
toleransi harus berimplikasi pada sikap, antara lain sikap menerima perbedaan,
mengubah homogenitas menjadi heterogenitas, mengakui hak orang lain, menghargai
eksistensi orang lain dan mengawal secara serius perbedaan budaya dan keragaman
ciptaan Tuhan (multikulturalisme ).
Sedangkan Nurcholish Majid
berpendapat sikap penuh pengertian kepada orang lain diperlukan dalam
masyarakat yang majemuk, yakni masyarakat yang tidak monolitik. Apalagi
sesungguhnya kemajemukan masyarakat itu sudah merupakan dekrit Allah dan design-Nya
untuk umat manusia. Jadi tidak ada masyarakat yang tunggal, monolitik, sama dan
sebangun dalam segala segi.
PANCASILA
DAPAT MENGATASI KONFLIK!!
Konflik antar kampung/desa/wilayah karena isu etnis,
isu aliran kepercayaan, isu ekonomi (seperti rebutan lahan ekonomi pertanian,
perikanan, pertambangan) isu solidaritas (suporter olah raga, kebanggaan
group), isu ideologi dan isu sosial lainnya (tawuran antar anak sekolah, antar
kelompok geng).
- Contoh peristiwa konflik vertikal misalnya: konflik ideologi untuk memisahkan dari wilayah RI, konflik yang dipicu oleh perlakuan tidak adil dari pemerintah berkaitan dengan pembagian hasil pengolahan sumber daya alam, kebijakan ekonomi yang dinilai merugikan kelompok tertentu, dampak pemekaran wilayah, dampak kebijakan yang dinilai diskriminatif.
Konflik masal tidak akan terjadi secara serta merta,
melainkan selalu diawali dengan adanya potensi yang mengendap di dalam
masyarakat, yang kemudian dapat berkembang memanas menjadi ketegangan dan
akhirnya memuncak pecah menjadi konflik fisik akibat adanya faktor pemicu
konflik. Oleh karenanya dalam rangka penanggulangan konflik, yang perlu
diwaspadai bukan hanya faktor-faktor yang dapat memicu konflik, namun juga yang
tidak kalah pentingnya adalah faktor-faktor yang dapat menjadi potensi atau
sumber-sumber timbulnya konflik.
Dengan Sila ke 2 Dapat diselesaikan konflik
PANCASILA
DAPAT MENGATASI KONFLIK!!
Dari pengamatan empiris, konflik masal lebih sering
terjadi seiring menggeloranya era reformasi yang dampaknya tidak hanya
mengganggu ketentraman dan kedamaian, melainkan juga cukup menghawatirkan bagi
kelangsungan persatuan dan kesatuan bangsaIndonesia. Beberapa contoh konkrit
masalah konflik yang cukup serius baik yang bersifat vertical ataupun
horisontal yang terjadi pada akhir-akhir ini antara lain:
- Konflik yang bernuansa separatisme: konflik di NAD, Maluku, dan Papua.
- Konflik yang bernuansa etnis: konflik di Kalbar, Kalteng, danAmbon.
- Konflik yang bernuansa ideologis: isu faham komunis, faham radikal.
- Konflik yang benuansa politis: konflik akibat isu kecurangan Pilkada, isu pemekaran wilayah di beberapa wilayah yang berakibat penyerangan dan pengrusakan.
- Konflik yang bernuansa ekonomi: konflik antar kelompok nelayan di selat Madura, antar kelompok preman, antar kelompok pengemudi, antar kelompok pedagang.
- Konflik Sosial lainnya: konflik antar anak sekolah, mahasiswa,
- Konflik bernuansa solidaritas liar: tawuran antar wilayah, antar suporter sepak bola.
- Konflik isu agama atau aliran kepercayaan: isu berkaitan dengan Achmadiyah, isu aliran sesat.
- Konflik isu kebijakan pemerintah: BBM, BOS, LPG. dsb.
- Dengan sila Pertama konflik bisa selesai
PANCASILA
DAPAT MENGATASI KONFLIK!!
Pada cara yang pertama, konflik
diselesaikan dengan cara mengeliminasi konflik berupa pemisahan orang-orang
yang konflik pada wilayah yang berbeda. Kasus Sudan diatas termasuk cara ini.
Antara mereka yang konflik sebenarnya tidak ada upaya perdamaian. Perseteruan
antara kedua pihak tetap berlangsung tetapi tidak ada konflik karena mereka
dipisahkan dalam wilayah yang berbeda. Kasus Pakistan yang memisahkan diri dari
India termasuk cara pertama. Demikian juga kasus pecahnya Yugoslavia menjadi
beberapa negara, yaitu Serbia, Kroasia, Bosnia Herzegovina, Macedonia dan
Slovenia. Mereka yang konflik mendirikan negara sendiri sesuai etnis dan agama
yang dianut.
Pada cara yang kedua, mereka yang konflik tetap berada di suatu wilayah yang
sama. Tetapi mereka mulai berdialog, membuat kesepakatan dan menghormati
perbedaan. Mereka menyadari kemajemukan tidak harus disertai konflik tetapi
harus saling toleransi sehingga terwujud kehidupan yang penuh kedamaian. Inilah
yang terjadi di Swiss, yang memiliki 3 etnis, 3 bahasa dan 3 tradisi tetapi
dapat hidup berdampingan tanpa harus konflik. Cara ini pulalah yang diupayakan
di Indonesia. Keberagaman etnis, suku bangsa dan agama diupayakan dapat hidup
bersama dalam kerukunan dan perdamaian. Kunci dari cara yang kedua ini adalah
masing-masing pihak yang bertikai memiliki kesadaran akan pentingnya wawasan
kebangsaan sebagai bangsa yang satu dan bertanah air satu. Meskipun beraneka
ragam tetapi tetap bersatu.
Dengan Sila Kelima Konflik bisa selesai
Belibet sumpa.
BalasHapusKaga niat nih